Minggu, 21 Juni 2020

Megawati Sekeluarga dalam Balutan Songke




Sore hari ini publik Manggarai Raya dihebohkan dengan upload Puan Maharani lewat account instagram pribadinya Ihwal putri Megawati itu menunjukkan kesolidan mereka sekeluarga dalam kenakan kain songke pada peristiwa perayaan Idul Fitri 1 Syahwal 1441 H.

"Lebaran kesempatan ini dalam situasi COVID-19, kami cuma bergabung dengan keluarga pokok" catat Puan pada gambaran photo itu

Bak dampak kejut, posting Mbak Puan itu sudah di screenshot serta di sharing dengan cara suka-rela oleh golongan warganet Manggarai. Sosial media langsung penuh sesak dengan upload sama.

Saya pribadi demikian terdorong untuk turut mencebur diri ke genangan kebersamaan dengan melike tiap posting yang melalui di teras account sosmed. Sampai ibu jemari saya jetlek memang. He he

Saya turut bangga saja sich, kain songke sebagai jati diri serta jati diri kami orang Manggarai di gunakan oleh kelas tokoh nasional. Lha, siapa yang tidak bangga coba?

Tentu saja di sini saya menyaksikannya hanya dari kacamata sosial budaya, bukan atas fundamen sentimen politik. Walau juga saya bukan simpatisan serta loyalis. Ogahlah, tidak mengurus gituan!

Lepas dari itu, kain songke yang dikenai oleh Megawati sekeluarga pada peristiwa sakral Idul Fitri kesempatan ini igin menjelaskan jika pemahaman kain songke tidak sempit, tetapi ada untuk ide dialogis yang indah, kaya arti serta memikat.

Ini lho muka Indonesia serta berikut kita!

Arti Songke yang Integral

Jika kita melihat sedikit ke belakang, pada saat lampau, kain tenun songke adalah salah satunya pemberi tanda karakter serta jati diri orang Manggarai. Kehadiranya benar-benar integral dengan tiap sendi-sendi kehidupan.

Taruhan Sabung Ayam Online Semakin Populer

Bermacam Songke Manggarai 

Kain songke umumnya di kenakaan waktu upacara-upacara sah sama dengan peristiwa hari raya keagamaan, perkawinan serta/ atau pernikahan, penjemputan tamu, tatap muka, lawatan antar keluarga serta peristiwa penting yang lain.

Lewat kesempatan-kesempatan itu, kain songke sedini menjelma untuk fasilitas sah komunikasi iman yang holistik dalam budaya serta jati diri warga Manggarai.

Bukti lain menyuguhkan jika, kecuali songke bermakna untuk penguatan jati diri jati diri, bawa kemaslahatan dari sudut pandang ekonomi. 

Ya, ada seperti penghargaan serta/ atau perhatian yang setimpal pada usaha keras beberapa penenun yang sejauh ini alami kekurangan ruangan gerak dalam penjualan.

Lha, jika bukan kita sama-sama warga Manggarai yang membeli serta menggunakannya, lalu ingin menginginkan siapa lagi? Kurang lebih demikian.

Kenakan kain songke dalam perayaan suci keagamaan adalah muka liyan proklamasi kepercayaan jika orang Manggarai mencinttai apakah yang dipunyainya, satu perjalanan mendapatkan serta memperjelas kedirian dengan cara baru.

Diskursus kain songke pada bebatan keluarga Megawati kesempatan ini, irit saya, juga begitu sama. Tentu saja seturut keinginan Hari Raya Idul Fitri yang ketentuan suci ini, Ibu Megawati serta sanak keluarga bisa menjadi pribadi yang baru untuk umat Allah yang baik.

Saya anggap demikian ya. Tulisan ini tidak lebih dari pada sebatas gestur keceriaan saya atas proklamir kain songke untuk jati diri orang Manggarai.

Tidak salah, tentu saja Ibu Mega serta Mbak Puan benar-benar cantik serta aggun saat kenakan kain songke. Karunia dalam ya Bu sekeluarga. Salam dari tanah Manggarai.

Share:
Lokasi: Indonesia

Definition List

Unordered List

Support